Komunikasi Terbuka dalam Keluarga
Ketelitian mengamati ekspresi dan gerak-gerik anak akan menyanggupkan ibu untuk melakukan antisipasi sebelum masalah muncul. Dia tahu anak yang lapar akan rewel, begitu pula anak yang capek, maka dia menyediakan makan dan membawanya pergi tidur sebelum anak itu berperilaku sulit atau tantrum. Antisipasi ini makin efektif kalau ditambah dengan tradisi berkomunikasi terbuka dalam keluarga. Setiap anak perlu diajari menyampaikan keinginan dan pikirannya secara jujur dan sopan kepada orangtua, alih-alih memakai rengekan dan tangisan. Di sisi lain, ayah-ibu perlu belajar menjadi pendengar efektif dan kawan mengobrol yang empatik.
– Saduran “Observations and Experiments in Education” oleh Mrs. Southwood Hill dalam The Parents’ Review Vol. 1 1890/1891 suntingan Charlotte Mason (104)